REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Aktivitas manufaktur Amerika Serikat (AS) anjlok ke level terendahnya dalam 10 tahun terakhir. Hal tersebut terjadi dikarenakan tensi perdangangan yang masih tinggi sudah sangat membebani ekspor.
Keadaan tersebut dinilai semakin meningkatkan kekhawatiran pasar keuangan terkait perlambatan yang terjadi dalam pertumuhan ekonomi. Khususnya perlambatan yang terjadi pada kuartal ketiga tahun ini.
Survei dari Institute for Supply Management (ISM) menunjukkan indeks aktivitas pabrik nasional AS turun 1,3 poin ke 47,8. Angka tersebut menujukkan penurunan ke level terendah sejak Juni 2009.
Angka di bawah 50 menujukkan adanya kontraksi di sektor manufaktur yang menyumbang sekitar 11 persen dari ekonomi AS. “Ini serius. Tidak ada akhir yang terlihat pada perlambatan ini, risiko resesi itu nyata,” kata Kepala Ekonom Deutsche Bank Securities dikutip dari Reuters, Rabu (2/10).
Analisa sepanjang September 2019, memperlihatkan bulan kedua secara berturut-turut indeks turun di bawah ambang 50. Indeks saat ini turun selama enam bulan berturut-turut dan sangat kontras dengan rebound produksi industri yang menunjukkan output di pabrik-pabrik naik pada Agustus 2019.
Ironisnya, manufaktur yang sudah menanggung beban terbesar dari tarif perdagangan justru dianggap menjadi persaingan asing yang tidak adil. Presiden Donald Trump menyalahkan Federal Reserve (The Fed) khususnya Ketua Jerome Powell atas kelesuan sektor manufaktur.
“Seperti yang saya perkirakan, Jay Powell dan Federal Reserve telah membiarkan dolar AS menjadi sangat kuat, terutama relatif terhadap semua mata uang lainnya sehingga produsen kami terpengaruh secara negatif,” tulis Trump dalam akun Twitter-nya tak lama setelah survei ISM diterbitkan.
Kemerosotan manufaktur dapat memaksa The Fed untuk memangkas suku bunga lagi pada Oktober 2019. The Fed memotong suku bunga bulan lalu setelah menurunkan biaya pinjaman pada Juli 2019 untuk pertama kalinya sejak 2008 untuk menjaga ekspansi.
Sejak bulan lalu, Powell mengatakan ketegangan kebijakan perdagangan dan meningkatnya ketidakpastian membebani investasi dan ekspor AS. Dia memastikan The Fed sudah memberi tahu para pembuat kebijakan bahwa ketidakpastian kebijakan perdagangan telah mencegah investor berinvestasi di bisnis AS.
https://ift.tt/2mPJIiO
October 02, 2019 at 08:25AM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2mPJIiO
via IFTTT
No comments:
Post a Comment