REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin meminta para pemuka dan tokoh agama agar menghindari khotbah ataupun ceramah yang menimbulkan konflik antar umat beragama. Ia ingin, ceramah yang disampaikan terkait dengan kerukunan antarmasyarakat sehingga tak tercipta konflik nasional.
"Karena it,. narasi kita dalam khotbah di masjid, di gereja, di dalam ceramah-ceramah kita hindarkanlah narasi-narasi konflik yang bersifat permusuhan," kata Maruf usai mengikuti jalan sehat Interfaith Walk di CFD Sudirman, Jakarta, Ahad (17/11).
Wapres meminta para tokoh agama turut menyampaikan ceramah dengan menumbuhkan semangat saling mengenal, mencintai, menyayangi, membantu, dan juga menolong. "Narasi-narasi seperti itu yang kita harus bangun ke depan. Kita tinggalkan narasi-narasi konflik pada masa yang lalu," ucap dia.
Kiai Ma'ruf mengatakan kegiatan interfaith walk kali ini merupakan salah satu upaya untuk menyatukan seluruh potensi berbagai umat beragama di Indonesia. Karena itu, ia ingin acara ini juga diselenggarakan di berbagai daerah lainnya untuk menumbuhkan rasa toleransi dan persatuan antarmasyarakat.
"Jadi itu saya ingin acara seperti ini dibuat di setiap provinsi," tambahnya.
Wapres juga ingin adanya acara serupa di Papua untuk menyatukan seluruh masyarakat pascakerusuhan yang terjadi sebulan yang lalu. Dengan demikian, Tanah Papua pun menjadi lebih damai.
"Saya ingin agar upacara khusus atau event khusus untuk di Papua supaya menyatukan seluruh rakyat Papua dan membangun Papua yang damai. Insyallah kita akan melakukan upaya upaya itu," ucap Maruf.
https://ift.tt/2Xn0NOT
November 17, 2019 at 09:47AM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2Xn0NOT
via IFTTT
No comments:
Post a Comment