REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Siapa yang tidak kenal Joe Hart? Mantan kiper Manchester City tersebut pernah menjadi salah satu kiper terbaik dunia di tahun 2010 hingga 2015.
Atas performa gemilangnya tersebut, baik di klub maupun di tim nasional (timnas) Inggris, Hart meraih empat kali penghargaan Golden Glove dalam lima tahun dan menjadikannya sebagai pemain Inggris terbanyak meraih Golden Glove dengan lebih dari 100 clean sheet.
Namun, kedatangan Pep Guardiola ke Etihad Stadium pada 2016 menjadi awal dari kejatuhannya. Kiper dengan 75 caps di timnas Inggris itu mulai terpinggirkan dari skuat utama dengan hanya tampil sekali di ajang Liga Champions.
Bahkan, saat itu pemain berusia 32 tahun tersebut dipinjamkan ke Torino dan West Ham United. Kesal hanya menjadi pemain pinjaman the Citizens, Hart akhirnya memutuskan untuk pindah secara permanen ke Burnley.
Namun performanya bersama the Clarets justru mengecewakan. Dalam 19 pertandingan di Liga Primer Inggris, Burnley yang tengah berjuang lolos dari zona degradasi itu telah kebobolan sebanyak 41 kali. Akibatnya, Burnley kini menempati peringkat ke-16 klasemen Liga Primer Inggris. Puncaknya, Hart harus kebobolan lima gol oleh Everton dalam laga Boxing Day bulan lalu.
Hal itu membuat pelatih Burnley Sean Dyche habis kesabarannya. Dalam dua pertandingan terakhir, Hart mulai dipinggirkan oleh dua kiper asal Inggris lainnya, yaitu Tom Heaton dan Nick Pope. Heaton dimainkan saat berhapan dengan Huddersfield, sementara Pope main kala jumpa Barnsley di Piala FA. Kedua pertandingan itu pun dimenangkan oleh Burnley.
Paling tidak, dalam empat laga terakhir Burnley memainkan Hart, semuanya berujung kepada kekalahan. Sekali Dyche mencoba memainkan Heaton saat lawan West Ham dan saat itu justru timnya menang. Sehingga kondisi tersebut membuat Hart makin terpinggirkan oleh Dyche.
Bagi Dyche, mencadangkan Hart merupakan keputusan sulit. Namun, itu harus dilakukanya demi kepentingan tim.
Dcyhe menegaskan bahwa Hart merupakan pemain pertama yang akan dimainkan jika si kiper siap untuk membuat penyelamatan kembali. ''Itu cukup berat untuk Joe (Hart). Tapi Tom (Heaton) adalah profesional yang luar biasa dan profesionalismenya bermanfaat untuk dia,'' kata Dyche, dikutip dari Goal, Kamis (10/1).
Melihat Hart kembali dicampakkan oleh timnya, tim Divisi Championship mulai melirik untuk memboyongnya. Walaupun kasta kedua kompetisi sepak bola Inggris tersebut dinilai bukan tempat yang tepat untuk kiper yang sempat disejajarkan dengan David De Gea dan Manuel Neuer tersebut. Salah satu klub yang berminat adalah Preston, yang kini menempati posisi 17 klasemen Divisi Championship. Preston dikabarkan telah mengajukan penawaran untuk meminjam Hart.
Klub lainnya yang siap-siap ikut memburu Hart adalah Leeds United. Pemuncak klasemen Championship itu tengah mencari kiper tambahan untuk memperkuat barisan pertahanan.
Sebelumnya, Leeds disebut-sebut telah mencoba untuk membeli kiper Tottenham Hotspur Michel Vorm. Namun Spurs justru menawarkan untuk meminjamkannya hingga akhir musim. Tapi Leeds dikabarkan menolak opsi tersebut. Sehingga, menggaet Hart merupakan opsi yang paling memungkinkan bagi Leeds.
http://bit.ly/2FiyAT5
January 10, 2019 at 04:00PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2FiyAT5
via IFTTT
No comments:
Post a Comment