REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengakui mendapatkan berbagai masukan positif dan negatif terkait penyelenggaraan debat perdana calon presiden (capres). KPU pun mengakui pihaknya tidak bisa memuaskan semua pihak dalam menyelenggarakan debat tersebut.
"Ada catatan itu kan biasa karena pasti tidak mampu memuaskan semuanya karena ada yang merasa ini udah cukup, ada yang mengatakan ini luar biasa ada yang mengatakan ini kurang baik dari sisi penyelenggaraan maupun dari sisi kandidat," kata Ketua KPU Arief Budiman, Jumat (18/1).
Arief menuturkan, berbagai masukan yang diterima KPU di antaranya seputar kisi-kisi debat, performa paslon dalam debat tersebut, alur debat hingga berbagai hal terkait teknis debat seperti waktu dan kapasitas tempat bagi simpatisan. Masukan-masukan tersebut dinilainya sebagai hal yang biasa.
"Ada yang mengatakan great, good bagus gitu ya ada juga yang mengatakan yaudahlah gausah diberikan kisi-kisinya terus macam-macamlah, ada yang kritik paslonnya juga," kata Arief memaparkan.
Maka itu, KPU pun akan segera melakukan evaluasi terkait debat tersebut. Arief menuturkan, evaluasi akan dilakukan pada Senin (21/1) mendatang. Masukan yang masuk pun dijadikan bahan pertimbangan dalam evaluasi penyelenggaraan untuk debat-debat berikutnya.
"Saya tunggu semua orang komentar dulu biar lebih komprehensif saya dapat informasi," ujar Arief menegaskan.
Debat pertama Pilpres 2019 telah diselenggarakan pada Kamis (18/1) malam di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan. Debat tersebut membicarakan soal hukum, HAM, korupsi, dan tterorisme. KPU masih akan menyelenggarakan empat debat lainnya menuju hari pemilihan umum.
[video] Hasto Serahkan Polemik Debat Capres ke KPU
http://bit.ly/2RwL5kx
January 18, 2019 at 02:56PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2RwL5kx
via IFTTT
No comments:
Post a Comment