IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jendral Serikat Penyelenggara Umrah dan Haji Indonesia (Sapuhi), Riza Palupi mengatakan, ke depannya provider visa akan dijadikan tempat rekam biometrik Visa Facilitation Service VFS Tasheel. Hal ini setelah ada masukan dari beberapa pihak, karena Tasheel tidak memiliki banyak kantor sebagai tempat perekaman biometrik.
"Saya mendengar dari berita, para provider akan dijadikan sebagai tempat VFS juga, mereka diberikan otoritas," kata Riza, kepada wartawan setelah rapat Pleno Sapuhi, Jakarta, kemarin, Kamis (31/1).
Riza mengatakan, realisasi provider visa bisa digunakan sebagai tempat Tasheel merekam biometrik masih menunggu otoritas izin dari Arab Saudi. "Bahwasanya muasassah ataupun provider bisa melakukan pengambilan data biometrik di setiap masing-masing provider," ujarnya.
Terkait masih ada perekaman biometerik di bandara Arab Saudi, menurut Riza, itu hanya verifikasi, bukan melakukan rekaman biometrik ulang. "Saya tanggal 15 Januari lalu berangkat ke Makkah, memang mereka tetap mengambil single print di setiap masuk bandara, tapi bukan sebagai pengambilan, tetapi hanya sebagai verifikasi saja," katanya.
Riza memastikan, ferivikasi data rekam biometrik yang dilakukan di bandara di Saudi, tidak memakan waktu lama. Hanya butuh waktu sekitar satu menit untuk verifikasi. "Jadi tidak ada yang dibilang oh sama aja ngambil biometrik ulang disana, itu tidak ada," katanya.
Sebelumnya, Ketua Umum Sapuhi, Syam Resfiadi menyampaikan dukungannya terhadap diberlakukannya rekam biometrik oleh Saudi melalui VFS Tasheel sebagai syarat mendapatkan visa umrah. "Kami tetap mendukung mereka, karena itu suatu keputusan negara lain, kita tidak bisa mengintervensi keputusan Saudi dengan menolak kebijakan rekam biometrik," katanya.
Menurut Syam, saat ini yang bisa dilakukan pihak travel adalah mengatur para jamaah yang ingin umrah ataupun berhaji dengan mudah.
"Kita hanya bisa mengatur bagaimana teknis di lapangan agar secara baik para tamu Allah yang akan melakukan umrah maupun haji menggunakan biometrik di Indonesia dengan mudah," katanya.
Berita Terkait
http://bit.ly/2GfsGlx
February 01, 2019 at 04:57PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2GfsGlx
via IFTTT
No comments:
Post a Comment