REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Barat mencatat penambahan petugas KPPS yang meninggal dalam menjalankan tugas penyelenggaraan Pemilu serentak. Hingga Selasa (23/4) siang, tercatat ada 31 petugas KPPS yang meninggal di Jawa Barat.
"Jumlahnya ada 31 orang gugur dalam tugas dan 19 orang dirawat di rumah sakit. Kondisi itulah kami sampaikan ke pemerintah kota kabupaten dan pemerintah provinsi," kata Komisioner KPU Jawa Barat Reza Alwan usai menjadi pembicara dalam eskpose hasil pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan Pemilu 2019 oleh Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP) di Jalan Bahureksa, Kota Bandung, Selasa (23/4).
Reza menyebutkan Jawa Barat menjadi salah satu provinsi yang petugas KPPSnya meninggal dalam tugas. Jumlah ini tersebar di 15 kota kabupaten yang ada di Jawa Barat.
Ia mengatakan penyebab petugas KPPS meninggal kebanyakan karena kelelahan baik saat melaksanakan tugas pemungutan dan penghitungan suara serta proses pengembalian logistik pemilu.
Menyikapi petugas KPPS yang meninggal ini, kata dia, KPU Jawa Barat mengadakan rapat dengan pemerintah provinsi. Hasilnya, Pemprov Jawa Barat berkomitmen akan memberikan santunan bagi petugas KPPS yang meninggal karena dianggap telah berjasa dalam kesuksesan penyelenggaraan pemilu.
"Pak Gubernur merepson dengan baik dan kebijakannya yang saya dapatkan informasinya, Pemprov akan berikan santunan Rp 50 juta perorang baik untuk petugas KPPS atau ada juga polisi yang gugur," ujarnya.
Selain dari Pemprov, ia menambahakn KPU juga berencana memberikan santunan kepada para korban. Namun karena ini gelaran Pemilu serentak maka keputusan berada di tangan KPU RI yang tengah mengkaji besaran santunan yang akan diberikan.
"Banyak yang berharap awalnya ada asuransi. Tapi enggak boleh berdasarkan aturan Kementerian Keuangan," tambahnya
Sebelumnya di Jawa Barat terdapat 138 ribu TPS dengan jumlah petugas KPPS mencapai 950 ribu. Data Senin (22/4) kemarin di Jawa Barat petugas KPPS yang meninggal sebanyak 30 orang dan 14 dirawat di rumah sakit.
http://bit.ly/2vhE89g
April 23, 2019 at 06:57PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2vhE89g
via IFTTT
No comments:
Post a Comment