Pages

Tuesday, April 23, 2019

Masyarakat Guyana tak Asing dengan Islam

Islam bukanlah agama baru di Guyana.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Islam bukanlah agama baru di Guyana. Ajaran Islam bersemi sejak kedatangan para imigran Muslim asal Asia Selatan pada 1838. Namun, ada yang menyebutkan Islam masuk ke Guyana dibawa oleh budak asal Afrika Barat.

Mereka dipekerjakan sebagai buruh perkebunan gula di Guyana. Sejarah mencatat, mayoritas Muslim yang bermigrasi ke Guyana dan Suriname datang dari kota-kota besar di India, seperti Uttar Pradesh, Lucknow, Agra, Fyzabad, Ghazipur, Rampur, Basti, dan Sultanpur.

Sebagian kecil juga datang dari Pakistan, yakni Karachi, Sind, Lahore, Multan, dan Rawalpindi di Punjab, Hyderabad di Deccan, Srinagar di Kashmir, Srinagar di Kashmir, serta Peshawar dan Mardan di Perbatasan Barat Laut (daerah Afghanistan).

Raymond Chickrie dalam tulisannya yang bertajuk Muslim in Guyana mengungkapkan, Islam datang melalui pantai Guyana, Suriname, dan Trinidad karena adanya institusi perbudakan dan negara koloni. Pada abad ke-17, negara ini diisi oleh gelombang imigran yang membawa kolonialisme dan mengenalkan sistem pekerja dan perjanjian dua pihak.

Guyana menjadi koloni Inggris hingga 1966, ketika mereka memperoleh kemerdekaannya yang menandai perpindahan kekuatan politik ke populasi Afro-Kristen. Namun, sebagian dari mereka berasal dari Asia Selatan, yang populasinya mencapai 51 persen dari total penduduk.

Orang-orang dari Asia Selatan, yang kebanyakan beragama Islam dan Hindu, selalu memiliki hubungan baik satu sama lain. Kedua kelompok ini memiliki pemahaman untuk menghormati hak orang lain. Faktanya, orang Hindu dan Muslim ini berbagi sejarah sebagai buruh kontrak dan keduanya telah direkrut untuk bekerja di perkebunan tebu.

Berdasarkan data dari Organisasi Pusat Islam Guyana (CIOG), terdapat sekitar 125 masjid di negara yang memiliki luas 215.000 km persegi itu. Sebanyak 12 persen dari total penduduk Guyana adalah Muslim. Kini, Guyana memiliki beberapa kelompok Islam aktif, termasuk Organisasi Pusat Islam Guyana, Hujjatul Ulama, dan Organisasi Pemuda Muslim (MYO).

Pada 1998, Guyana resmi menjadi anggota ke-56 Organisasi Konferensi Islam (OKI). Islam secara resmi diperkenalkan kembali oleh orang-orang Muslim Asia Selatan yang tiba di pantai Guyana pada 1838.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2PoVXN0
April 23, 2019 at 07:00PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2PoVXN0
via IFTTT

No comments:

Post a Comment