REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harga Saham PT Krakatau Steel (KRAS) hingga penutupan perdagangan sesi pertama pada Senin (25/3) turun 3,31 persen dari Rp 480 per saham ke Rp 468. Ekonom Center of Reform in Economics (CORE) Piter Abdullah berpendapat penurunan itu bukan terdampak dari operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menimpa salah satu direksi Krakatau Steel.
"Saham KRAS hari ini jatuh saya kira mengikuti sentimen pasar yang memang sedang turun sebagaimana terlihat di angka indeks IHSG yang turun cukup tajam," ujar Piter saat dihubungi Republika, Senin (25/3).
Menurut Piter, skandal yang menimpa petinggi Krakatu Steel itu tidak cukup besar untuk bisa mempengaruhi pergerakan saham. Piter menilai, saham KRAS masih berpotensi rebound mengikuti sentimen pasar yang diperkirakan masih akan positif kedepannya.
Walau pun begitu, dia menambahkan, hal itu tidak bisa menjadi jaminan dan saham KRAS bisa saja tetap tertahan di bawah. Pasalnya, sentimen pelaku pasar tidak bisa dipastikan. Menurut Piter, sentimen pasar kali ini cenderung lebih teknikal.
"Minggu lalu indeks mengalami penguatan selama beberapa hari. Kalau dari global saya kira tidak banyak berita baru yang cukup signifikan menggerakkan sentimen pasar," terang Piter.
https://ift.tt/2WnbfUU
March 25, 2019 at 02:15PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2WnbfUU
via IFTTT
No comments:
Post a Comment