REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH) Migas mencatat realisasi penyaluran Premium hingga Februari 2019 capai 16,75 persen dari kuota yang ditetapkan pada 2019 ini sebesar 11 juta kiloliter. Kepala BPH Migas, Fanshuruallah Asa menjelaskan penyaluran Premium yang disalurkan oleh Pertamina dan AKR sampai Februari kemarin mencapai 1,8 juta kiloliter. Angka ini masih di bawah target rata rata bulanan sebesar 916 ribu kiloliter.
"Realisasi penyaluran sampai Februari ini sebesar 16,75 persen. Ya, sudah hampir capai target. Tapi kan memang ini juga sejalan dengan besarannya permintaan," ujar Fanshuruallah saat ditemui di DPR, Senin (18/3).
Ifan juga merinci dari realisasi tersebut tercatat penyaluran untuk wilayah Jawa Madura Bali (Jamali) hingga Februari sebesar 770 ribu kiloliter atau sebesar 17,28 persen dari kuota yang ditetapkan pemerintah. Kuota Premium untuk Jamali pada tahun ini sebesar 4,45 juta kiloliter.
Sedangkan untuk kuota diluar Jamali pada tahun ini sebesar 6,55 juta kiloliter. Sedangkan realisasinya sebesar 1 juta kiloliter atau sebesar 16,39 persen dari kuota.
Ifan menjelaskan saat ini total penyalur yang ada di luar Jamali sebesar 2.233 penyalur atau SPBU. Namun ada 367 penyalur yang tidak menyalurkan Premium. Untuk mengatasi hal tersebut, Ifan mengatakan sudah melakukan surat peringatan dan memonitor.
"Memang masih ada yang tidak menyalurkan. Kami sudah data dan sudah kami tergur. Namun memang beberapa penyalur lokasinya jauh dan sulit. Jadi penyaluran dari Pertamina agak tersulit," ujar Ifan.
https://ift.tt/2FkWyvP
March 18, 2019 at 03:44PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2FkWyvP
via IFTTT
No comments:
Post a Comment