REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Unit Usaha Syariah (UUS) BTN Syariah mengejar target meningkatkan kontribusi kepada induk PT Bank Tabungan Negara Tbk. (BTN). Sejak berdiri 14 tahun yang lalu, BTN Syariah telah merealisasikan pembiayaan sekitar Rp 26 triliun dan telah membukukan aset senilai Rp 28,5 triliun.
Salah satu caranya adalah dengan memasarkan Pembiayaan Properti BTN iB Kredit Pemilikan Rumah (KPR Hits) ke sejumlah kota di Indonesia. Triwulan pertama tahun 2019, BTN Syariah fokus menggelar roadshow penawaran. Diantaranya ke Surabaya, Jawa Timur dan Makassar, Sulawesi Selatan.
Jawa Timur merupakan salah satu kontributor utama yang membukukan kinerja cukup baik. Kinerja wilayah Jawa Timur pada tahun 2018 untuk aset sekitar Rp 2,5 triliun, meningkat kurang lebih 18 persen dan memberikan kontribusi sekitar 7,31 persen dari aset UUS BTN nasional.
Hal tersebut ditopang dengan pertumbuhan penyaluran pembiayaan menjadi sebesar Rp 2,5 triliun, meningkat sebesar 19,04 persen dan memberikan kontribusi sebesar 11,39 persen dari penyaluran pembiayaan UUS BTN nasional.
Pembiayaan Properti BTN iB dengan nama KPR Hits merupakan jenis KPR non subsidi yang memiliki keistimewaan dibandingkan produk pembiayaan perumahan milik BTN Syariah sebelumnya. Pertama, menggunakan akad Musyarakah Mutanaqisah. Akad Musyarakah Mutanaqisah (MMQ) merupakan fitur baru produk KPR dari BTN Syariah yang selama ini menggunakan akad Murabahah (jual beli) dan Istishna’ (jual beli pesanan).
Direktur Bank BTN, Budi Satria mengatakan BTN Syariah dinilai perlu memperkenalkan KPR Hits ke berbagai kota potensial dengan jumlah penduduk milenial yang tinggi dan cerdas merencanakan keuangan. Budi menilai potensi KPR Hits di Jawa Timur sangat besar karena jumlah penduduknya besar.
Berdasarkan perhitungan Bank BTN, potensi KPR Hits tahun 2019 di Jawa Timur sekitar 288 nasabah dengan jumlah penyaluran KPR sekitar lebih dari Rp 143 miliar. Selisih pasokan dan kebutuhan perumahan di Jawa Timur mencapai 894.359 yang artinya kebutuhan masyarakat akan rumah belum seluruhnya terfasilitasi.
"Maka dengan KPR Hits kami bisa menarik generasi milenial memiliki rumah idamannya sehingga jumlah selisih ini dapat berkurang," kata Budi di Surabaya (16/3) dalam keterangan pers yang diterima Republika.
Salah satu daya tarik KPR Hits adalah jenis akadnya. Akad Musyarakah Mutanaqisah merupakan gabungan atau hybrid dari dua akad yaitu akad Musyarakah dan Ba’i yang artinya pembelian rumah atau apartemen yang menjadi agunan KPR merupakan aset bersama antara Bank dengan Nasabah dengan porsi kepemilikan yang telah disepakati pada saat awal akad.
Porsi kepemilikan Nasabah akan bertambah seiring pembayaran angsuran sehingga pada saat pembiayaan lunas, porsi kepemilikan rumah atau apartemen akan beralih sepenuhnya ke Nasabah. Selain akad yang digunakan, BTN Syariah juga menawarkan sejumlah keringanan yang lain bagi nasabah KPR Hits, diantaranya uang muka ringan mulai satu persen, angsuran yang terjangkau dengan dua pilihan skema.
Pertama, dengan ujroh atau uang sewa (fee) sebesar 7,75 persen fixed selama tiga tahun pertama. Kedua, dengan ujroh sebesar 8,25 persen fixed selama lima tahun pertama selanjutnya berjenjang selama jangka waktu KPR sampai dengan 30 tahun. KPR Hits juga memberikan peluang pelunasan KPR tanpa biaya pinalti.
https://ift.tt/2ClVjuo
March 18, 2019 at 03:38PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2ClVjuo
via IFTTT
No comments:
Post a Comment