REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Memimpikan memulai perusahaan penerbangan tetapi tidak tahu harus mulai dari mana? Mungkin kalian bisa meniru cara yang dilakukan oleh bocah laki-laki dari Australia ini.
Alex Jacquot, bocah laki-laki berusia 10 tahun, memutuskan untuk menulis surat pribadi kepada CEO Qantas Alan Joyce untuk bertanya tentang pendirian perusahaan penerbangan. "Tolong anggap aku serius," tulisnya dalam surat kepada Alan Joyce.
Surat Alex tersebut mendapat tanggapan dari Alan Joyce. Dalam tanggapan yang dibagikan di Twitter @Qantas, Senin (11/3), Alan menawarkan untuk bertemu dengan Alex untuk membandingkan ide-ide mereka.
Dalam suratnya, Alex mengatakan bahwa dia sedang mendirikan maskapai penerbangan Oceania Express. Sebagai calon CEO Oceania Express, Alex meminta nasihat tentang bagaimana memajukan bisnisnya.
Alex berusaha meyakinkan CEO Qantas tersebut bahwa dia telah mulai mengerjakan beberapa hal terkait rencana bisnisnya, seperti menentukan jenis pesawat apa yang diperlukan, nomor penerbangan, dan katering. Namun, ia mendapati dirinya bingung bagaimana harus melanjutkan.
"Saat hari libur sekolah, aku punya lebih banyak waktu untuk bekerja. Tapi aku tidak punya apa-apa untuk dilakukan (yang bisa kupikirkan). Apakah kamu punya ide tentang apa yang bisa aku lakukan? Karena kamu adalah CEO Qantas, kupikir aku akan bertanya padamu," tulis Alex dalam suratnya.
Menanggapi hal itu, CEO Qantas berterima kasih kepada Alex karena telah menghubunginya. "Saya telah mendengar beberapa desas-desus tentang kompetitor lain di pasar," ujarnya merujuk pada perusahaan buatan Alex itu.
Joyce menambahkan bahwa dia biasanya tidak memberikan saran kepada pesaing. Namun dia mengatakan akan membuat pengecualian karena dia juga pernah menjadi anak kecil yang sangat ingin tahu tentang penerbangan dan semua kemungkinannya.
Joyce bahkan mengundang Alex untuk menghadiri rapat mengenai salah satu proyek Qantas yakni Project Sunrise, yang merupakan penerbangan non stop antara pesisir timur Australia dan London, dan membahas mengenai kenyamanan penerbangan ini.
"Untuk alasan itu, saya ingin mengundang Anda ke rapat Project Sunrise antara saya sendiri sebagai CEO maskapai tertua Australia, dan Anda sebagai CEO maskapai terbaru Australia," kata Joyce membalas surat yang ditulis Alex.
Alex mengatakan kepada stasiun radio lokal Sydney bahwa dia sangat bersemangat setelah menerima balasan suratnya. "Saya berlari di sekitar rumah selama 10 menit. Saya tidak percaya," katanya.
Ibunya mengatakan kepada surat kabar Australia bahwa tanggal pertemuan sedang diatur. Tidak hanya bertemu dengan CEO Qantas, Alex juga akan diberi kesempatan untuk mengunjungi pusat operasi pesawat Qantas.
Tanggapan CEO Qantas ini menuai reaksi positif dari pengguna media sosial Twitter, dengan 18 ribu retweet dan 53 ribu like.
"Bagus sekali, anak itu tidak akan melupakan hal ini. Kerja bagus Alan Joyce dan Qantas!" kata akun Vivianne Rees.
"Ini sangat bagus dan menghangatkan hati. Terima kasih untuk CEO Qantas yang membalas surat anak ini dan memperlakukannya dengan hormat. Kita semua memenuhi impian masa kecil kita dalam apa yang kita lakukan dalam hidup," kata akun Busiswa G.
https://ift.tt/2JaAA2y
March 12, 2019 at 02:34PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2JaAA2y
via IFTTT
No comments:
Post a Comment